Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2024

Kalabaka Maniasa, Sjahrir, dan Sumpah Pemuda

Gambar
Lukisan "Rapat Pemuda Banda"  (Sumber: Rumah pengasingan Sutan Sjahrir, Banda Naira) Genosida Banda tahun 1621 menyisakan tanah tak bertuan, kebun-kebun pala kosong, dan ibu-ibu yang dipaksa menjanda. Banda menjadi kota mati.   Tapi 2 bulan sebelum pembantaian VOC, ada seorang pemuda Banda yang berani dengan lantang menolak kolonisasi. Dia adalah Kalabaka Maniasa, seorang Banda-Belanda yang fasih berbahasa melayu dan Belanda. Kalabaka naik di atas kapal Jan Pieterszoon Coen berdebat soal Tindakan-tindakan VOC yang bengis. Coen berargumen bahwa tindakannya itu dikarenakan penduduk Banda yang keras kepala. Kalabaka menjawabnya tegas bahwa apa yang dilakukan Banda hanyalah untuk melindungi hak milik mereka, tanah tumpah darah, dan adat istiadatnya. Debat itu berlangsung beberapa jam, Coen terus mencari segala cara untuk menguatkan alasannya untuk penaklukan, dia bahkan harus mengungkit-ungkit kasus terbunuhnya pimpinannya di tahun 1609, Ketika Verhoef dibantai secara sadis oleh ...