Nubuwat Rasul Muhammad

(Ilustrasi freepik.com) Setelah mengalami musim kemarau panjang, kondisi Arab di tahun 570 Masehi diguyur hujan lebat. Tanahnya yang dulu gersang kini subur dan ditumbuhi pepohonan dengan buah-buahan yang lebat. Kota Bakka (Makkah) sebagai zona ekonomi dan pusat peribadatan yang ramai dikala itu semakin indah mempesona, membuat “cemburu” Abraha dari Abisena (Ethiopia) yang ingin menggeser popularitas Ka’bah dengan membangun “kuil tandingannya” di kota Shan’a, Yaman. Alih-alih menyaingi Ka’bah, kuil Abraha malah dikotori seorang Badui Arab sebagai bentuk protes. Abraha naik pitam. Dia menyerukan perang besar terhadap Makkah dan merencanakan penghancuran total bangunan Ka’bah. Abraha membawa 60.000 pasukan tempur, 9 ekor gajah sedang, dan 1 ekor gajah paling besar yang ditungganginya sendiri. Namun banyak kelompok (kabilah Arab) tidak tinggal diam, karena Ka’bah adalah pujaan mayoritas bangsa Arab. Banyak kabilah menyiapkan pasukan tandingan menghadang Abraha. Mulai kabilah Dzu Nafr di Y...