Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2024

Nubuwat Rasul Muhammad

Gambar
(Ilustrasi freepik.com) Setelah mengalami musim kemarau panjang, kondisi Arab di tahun 570 Masehi diguyur hujan lebat. Tanahnya yang dulu gersang kini subur dan ditumbuhi pepohonan dengan buah-buahan yang lebat. Kota Bakka (Makkah) sebagai zona ekonomi dan pusat peribadatan yang ramai dikala itu semakin indah mempesona, membuat “cemburu” Abraha dari Abisena (Ethiopia) yang ingin menggeser popularitas Ka’bah dengan membangun “kuil tandingannya” di kota Shan’a, Yaman. Alih-alih menyaingi Ka’bah, kuil Abraha malah dikotori seorang Badui Arab sebagai bentuk protes. Abraha naik pitam. Dia menyerukan perang besar terhadap Makkah dan merencanakan penghancuran total bangunan Ka’bah. Abraha membawa 60.000 pasukan tempur, 9 ekor gajah sedang, dan 1 ekor gajah paling besar yang ditungganginya sendiri. Namun banyak kelompok (kabilah Arab) tidak tinggal diam, karena Ka’bah adalah pujaan mayoritas bangsa Arab. Banyak kabilah menyiapkan pasukan tandingan menghadang Abraha. Mulai kabilah Dzu Nafr di Y...

Kritik Publik

Gambar
(Ilustrasi: jakeorr.co.uk) " Words are loaded pistols ", kata-kata itu seperti pistol penuh peluru,   begitu menurut   Jean-Paul Sartre. Saat kata jadi bicara, m embuat   lawan tersungkur tak berdaya. Malu dan terhina. Tapi Sartre tidak sedang menasehati orang untuk “jaga bicara”. Karena dia sadar betul, bahwa manusia terlanjur "dikutuk bebas" ( condemned to be free ). Manusia itu bebas berkata apa saja. Jika sebaliknya justru bukanlah manusia. Renungan filsafat Satre menemukan justifikasinya dalam iklim demokrasi. Semua orang bebas mengkritik. Berhak untuk tidak setuju dengan pikiran orang lain. Atau bahkan membuat "hinaan publik" dengan nada satire pada siapa saja, apalagi pejabat publik. Di  Amerika pernah ada seorang ketua DPR, Nancy Pelosi, yang nekad merobek-merobek pidato Presiden yang dianggapnya membual tentang kehebatan Amerika. Di sebuah parade, para pendemo bahkan berani mengarak boneka besar bewujud presi...