Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2024

Kitalah Bangsa Pemenang!

Gambar
“ Banda seperti kota mati, tidak ada yang tersisa”, begitu tulis Eduard Douwes Dekker, yang bernama samaran  Multatuli , ketika dia menulis tentang genosida Banda tahun 1621.  Namun beberapa sumber historis lain menyebutkan dari 15.000 penduduk Banda sebelum genosida, yang tersisa hanya 1000 orang yang mendiami pulau Naira dan Banda Besar, tidak termasuk Ai dan Rhun yang berpenduduk sekitar beberapa ratus orang yang tidak terganggu akibat penguasaan Inggris di kedua pulau itu.  Sementara penduduk kecil yang mendiami pulau Rosingain dideportasi ke pulau-pulau utama dan kemudian disebarkan ke perkebunan pala menjadi pekerja paksa. Dan sebanyak 789 orang terdiri dari orang tua laki-laki dan wanita, juga anak-anak dibuang ke Batavia sebagai budak, dan sebagian lain berakhir di Srilanka.  Setelah Coen, Banda hanya dihuni oleh mayoritas para ibu dan anak-anak perempuan. Menyisakan beberapa perkampungan kosong. Antara lain; 1800 gubuk di perbukitan Selamon (Banda Besar), le...