Mahasiswa, Belajarlah Dari Hatta!

(Foto: Repro Foto Rosihan Anwar dalam Buku 'Sutan Sjahrir' hal 116) Kritik mahasiswa terhadap presiden yang viral belakangan ini memicu diskusi hangat jagad maya. Ragam respon bermunculan, sebagian pro terhadap kritik itu, namun tidak sedikit juga yang kontra. Mereka yang kontra menganggap kritik mahasiswa itu harus lebih beradab, dan menyarankan agar gerakan mahasiswa sepatutnya lebih kepada gerakan politik moral dan bukan politik praktis. Pertanyaannya kemudian, apakah kritik terhadap pemerintah itu tercela? Apakah kritik harus beretika? Apakah gerakan protes mahasiswa terhadap suatu kebijakan termasuk gerakan tak berbudaya dan tak terpelajar? Cobalah sejenak menengok ke belakang. Kepada sejarah tokoh bangsa kita, Mohammad Hatta muda, sang proklamator. Dalam narasi historis, kita tahu bahwa antara buku dan Bung Hatta hampir sulit dipisahkan. Di penjara dia menulis buku. Di pengasingan Digul dan Banda Naira dia bawa serta 16 peti buku. Karena bagi Hatta, “Aku rela dipenjara as...